Rok wiron pada kain batik
Buatlah
pola rok panjang yang agak sempit dibagian pinggul dan diperpanjang dari bagian pinggul sampai mata kaki
Sebelum membuat rok nya cobalah membuat wiron kain seperti contoh dibawah ini :
- Pertama-tama dilipat kedalam, lebarnya 3 cm
- Kedua dilipat kedalam
- Ketiga dilipat kedalam
- Keempat dilipat saling tumpang tindih dan begitu seterusnya
Setelah lancar membuat wiron, mulailah membuat roknya :
Buatlah pola rok depanbelakang, gabungan kanan dan kiri (buat rapat/tidak
terpisah dari pinggul, lutut, sampai kaki menjadi satu). Semua garis
diluar pola langsung digunting dan dibuang, dan empat pola jadi satu
(gambar dibawah ini) sudah siap dirancang diatas kainnya.
- Sebelum merancang, pada pinggir kain sebelah kanan kain batik, buatlah 4 atau 5 lipit wiron, jelujur yang rapi.
- Bentangkan kain batik diatas meja atau lantai, kain untuk bagian luar disebelah bawah, kain untuk bagian dalam disebelah atas
- Karena
panjang kain 220 cm, sedangkan kain yang diperlukan sesudah dibuat
wiron panjangnya adalah 155 cm, maka akan ada sisa 65 cm. Sisa ini tidak
boleh dipotoang tapi harus dilipat kedalam sehingga menjadi 2 lapis
(ULK)
- Jika
model roknya lurus atau tidak sempit dibawah, maka garis pinggir bawah
pola akan sejajar dengan pinggir kaian, tetapi jika kain wiron modelnya
smpit dibawah (seperti yang dibuat ini) maka ujungnya tidak lurus atau
rata lagi.
Cara menyiapkan kain wiron
- Rancanglah
pola depan diatas kain berwiron, 2 cm dari tepi wiron, jangn diletakkan
tepat ditepi wiron karena garis pinggir bawah menjadi sejajar dengan
pinggir kain
- Rancanglah lagi pola belakang (3) rapat sekali dengan pasangannya (2) Akhirnya garis pinggirbawah bertambah miring
- Rancanglah
lagi pola depan (4) rapat, jadi satu dengan pola belakangnya (3) maka
sudah tentu garis pinggir bawah menjadi miring sekali Itulah sebabnya
bila mana kain bagian kanan dan kiri sudah dikampuh, maka pinggir bawah
pada kaki menjadi tidak rata / tinggi sebelah
-
Untuk
menjahit sampai selesai, semua tanda garis pada
pola dibuat pada kain.
Tanda garis pinggang, pinggul, dan kupnat semuanya harus tertera dengan
jelas pada kain sehingga apabila pola diangkat
agar mudah menjahit dan
mengampuhnya.
- Setelah garis-garis pola dan garis kupnat yang pertama tertera lengkap di atas kain, letakkanlah pola secara terbalik.
- Padukan
garis pinggang pola depan dan pola belakang. Padukan juga garis kupnat
lalu garis pola (1) deletakkan juga dengan cara terbalik, supaya tertera
juga pada kain.
-
Pada
pola belakang harus tertebih dahulu dibuat garis lurus mendatar, baru
kemudian
pola belakang kanan dan kiri dipadukan jadi satu. Balikkan juga
hingga letaknya tertbalik, dan cetaklah semua garis polanya di atas
kain, demikian pola depan (4) dipasang terbalik juga.
- Apabila
semua garis tanda sudah dibuat, maka akan tertihat di atas kain dengan
nyata dan jelas seperti garis-garis pada halaman merancang pola kain
wiron (lihat gambar diatas.
- Jahitlah bagian yang mendatar pada pola belakang, menjahitnya dicubit seperti menjahit kupnat runcing kanan kiri.
-
Kampuhlah
jahitan pinggul kanan dan kin, tepat sampai garis runcingnya di sekitar
pinggul, jadi di sisi kanan dan kiri kain tidak ada
jahitan.
-
Apabila
kupnat dan jahrtan
pinggang dan pinggul sudah selesai semua, ballklah
pinggir kain menutupi semua jahitan, maka kain terlihat pendek karena
sudah dilipat.
-
Apabila
lipatan ini dengan sendirinya sudah benar, maka bagian yang sudah ada
jahitan kupnat dijahit dengan mesin, supaya lipatan atau kain yang
menjadi lapisan
pinggang menjadi kust dan tidak berubah/terbuka lagi.
- Lipatlah
garis sisi kanan dan kiri, padukan atau tumpuk garis tengah depan yang
diletakkan sebelah kiri bawah, adapun yang ada wironnya diletakkan di
sebelah atas.
-
Bagian
pinggir
pinggang yang sudah rapi dengan lapisannya yang kanan dan yang
kiri dipadukan dengan tepat, tidak boleh ada yang lebih ke atas atau ke
bawah. Meskipun di bagian ujung wiron (di dekat mata kaki) tertihat
tidak rata, biarkan saja sebab demikianlah model kain wiron ini.
Semoga Bermanfaat..