Sebagai negara yang didominasi oleh umat
muslim, Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menjadi kiblat
fashion muslim bagi umat Islam di seluruh dunia. Konsep dasar
pengembangan desain busana muslim tentunya jauh berbeda dengan desain
mode lainnya yang telah lebih dahulu mendunia. Mengingat pakaian muslim
yang menutupi sebagian besar tubuh berpotensi membuat tubuh lebih mudah
berkeringat, maka pemilihan bahan untuk pembuatan busana muslim tentu
menjadi pertimbangan tersendiri.
Sumber : http://wolipop.detik.com/
Sumber : http://serambiummah.tribunnews.com/
Minimal bahan kain yang digunakan dapat
menyerap keringat dengan baik serta memberikan rasa nyaman bagi
pemakainya. Bahan kain yang lembut dan halus seperti rayon viscose,
katun & sutera barangkali bisa menjadi pilihan terbaik untuk
menciptakan model busana muslim terbaru dengan warna dan model yang
disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.
Sumber : http://www.alzenashop.com/
Terinspirasi dari trend fashion wanita
Inggris dalam film-film tempo dulu yang identik dengan penggunaan mantel
panjang dan sebuah topi lebar sebagai aksesorinya, Windri Widiesta
Dhari mencoba menciptakan model busana muslim dengan ciri khas berupa
topi lebar sebagai pelengkap hijab. Konsep topi yang difungsikan sebagai
penutup bagian rambut dan leher tersebut sebenarnya mengadopsi gaya
busana yang muncul pada 1963.
Sumber : http://www.taipeitimes.com/
Sumber : http://main.omanobserver.om/
Perpaduan hijab dengan topi yang biasa
dipakai bangsawan Kerajaan Inggris ini mampu memberikan kesan modis,
elegan, dan berkelas bagi pemakainya. Tidak heran jika rancangan desiner
muda tanah air ini mampu mecuri perhatian banyak pihak dalam pergelaran
mode bergengsi Tokyo Fashion Week pada bulan maret 2014 lalu.
Sumber : http://www.alzenashop.com/
Sumber : http://www.merdeka.com/
Semoga bermanfaat.