Tahukah kamu jenis kain apa saja yang yang bisa di batik ??
Ternyata tak semua jenis kain bisa
dibatik, hanya kain berbahan tertentu yang bisa digunakan agar hasil
batikan maksimal. Kain yang digunakan untuk batik harus memenuhi
persyaratan teknis antara lain tidak rusak karena pengaruh proses batik,
dan dapat diberi warna pada suhu dingin atau suhu kamar karena lilin
batik sebagai perintang warna tidak tahan suhu panas. Pada umumnya
jenis-jenis kain yang dapat dibuat dari serat alami seperti serat
selulosa atau tumbuh-tumbuhan dan serat protein atau binatang dapat
memenuhi persyaratan tersebut. Sesuai dengan persyaratan teknis
tersebut, kain yang dapat digunakan untuk batik adalah kain kapas dan
kain sutra.
Macam-Macam Kain untuk Batik
(Sumber: http://batiktulisharisa.com)
Kain kapas adalah kain yang terbuat dari
serat kapas. Sifat umum kain kapas adalah daya serapnya baik, tahan
terhadap panas, kelenturannya rendah, penghantar panasnya baik. Beberapa
jenis kain kapas yang dapat digunakan sebagai bahan dasar batik yaitu:
Kain mori, Kain kapas grey, Kain rayon dan Kain kaos kapas.
Kain Mori adalah kain
tenun benang kapas hasil olahan pabrik dengan anyaman polos dan
diputihkan. Kain mori ada beberapa macam yaitu: mori primissima, mori
prima, mori biru, mori voalisima, dan berkolin. Mori Primissima,
termasuk jenis kain mori yang paling tinggi kualitasnya dengan
spesifikasi halus nomor benangnya, tebal benangnya tinggi, konstruksi
anyaman rapat sehingga pegangan kainnya halus dan padat. Namun demikian
kemampuan daya serap kurang. Sehingga untuk meningkatkan daya serap,
saat ini telah diproduksi mori primissima mercerized maupun sanforized.
Di pasaran antara lain dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta
Kencana, Crown, Bendera. Mori Prima, merupakan mori kualitas
sedang dengan spesifikasi nomor benang sedikit lebih kasar, tebal benang
lebih rendah. Saat ini juga telah diproduksi mori prima mercerized
dengan merek dagang antara lain Bendera, Gong, Kupu, Ayam Mas,
Menjangan. Mori Biru, merupakan mori kualitas rendah dengan
spesifikasi nomor benang, tebal benang dan pegangan kain lebih kasar.
Dipasaran dapat dijumpai antara lain dengan merek dagang Cendrawasih,
Nanas, Garuda Dunia. Mori Voalisima, kualitasnya sama dengan mori primissima hanya tebal benangnya lebih rendah. Berkolin,
kualitasnya sama dengan mori primissima dan telah diproses mercerized.
Di pasaran dapat ditemukan dengan lebar 90 cm dan 115 cm. Biasanya
digunakan untuk membuat batik lukis.
Kain Grey adalah kain
tenun benang kapas yang tidak mengalami proses pemutihan, sehingga
warnanya masih alami. Kain grey dapat dibedakan menjadi kain blacu, kain
tenun ATBM, kain tenun Gedhog. Kain Blacu, yaitu kain tenun kapas olahan pabrik, di pasaran terdapat kain blacu dengan lebar 90 cm, 115 cm, dan 150 cm. Kain tenun ATBM,
yaitu kain tenun kapas yang dihasilkan dengan menggunakan alat tenun
bukan mesin, diproduksi dengan berbagai variasi ukuran kain dengan
desain struktur anyaman yang dibuat dengan doby. Sebagai bahan batik
banyak digunakan sebagai busana wanita maupun aksesoris. Kain tenun Gedhog,
dibuat dari serat kapas dengan alat tenun tradisional batik. Batik yang
menggunakan tenun gedhog merupakan ciri khas batik Tuban yang tidak
ditemukan di tempat lain. Tampilan fisiknya yang unik karena mulai dari
penanaman kapas, menenun sampai jadi batik dikerjakan di Tuban. Tidak
diketahui secara pasti kapan kain tenun gedhog mulai diproduksi. Dari
seorang pembatik yang kini telah berusia lebih dari 80 tahun diperoleh
keterangan bahwa tenun gedhog telah dikenal lebih dari 100 tahun yang
lalu. Disebut tenun gedhog karena bunyi ”dhog-dhog” yang terdengar pada
saat proses menenun. Ada 2 jenis kapas sebagai bahan baku kain tenun
gedhog yaitu yang berwarna putih dan cokelat. Kapas yang aslinya
berwarna cokelat dengan nama kapas ”lawa” (”lowo” dalam bahasa Jawa),
akan menghasilkan kain tenun berwarna cokelat, dan apabila digunakan
sebagai bahan batik maka batik yang dihasilkan akan berwarna cokelat dan
tidak pernah memiliki warna putih. Produk kain tenun gedhog mempunyai
warna dan motif yang bermacan-macam. Ada yang polos, bermotif lurik,
kotak-kotak dan motif lain, serta dengan satu warna atau lebih.
Kain Rayon adalah kain
benang rayon yaitu serat hasil regenerasi serat selulosa, sifatnya
menyerupai kapas akan tetapi kekuatannya lebih rendah terutama terhadap
alkali. Dalam keadaan basah kekuatan kapas akan bertambah sementara
rayon akan berkurang. Keunggulan kain rayon lebih berkilau dan mempunyai
draping atau sifat menggantung lebih baik. Contoh antara lain kain
shantung, kain paris rayon.
Kain Kaos Kapas adalah
kain katun hasil rajutan, biasanya dibuat batik dalam bentuk produk kaos
oblong atau T-shirt. Biasanya batik Tuban juga menggunakan kaos kapas
untuk T-shirt dengan motif khas Tuban.
Kain Sutra, terbuat
dari serat protein, yang diperoleh dari sejenis serangga Iepidoptera dan
spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutra adalah Bombyx
mori. Serat sutra berbentuk filamen dihasilkan dari larva ulat sutra
pada saat membuat kepompong. Serat sutra mentah terdiri dari lebih
kurang 75% fibroin dan 25% serisin yaitu sejenis perekat yang melapisi
fibroin, berfungsi untuk melindungi fibroin dari gaya mekanik. Untuk
proses pewarnaan lapisan serisin ini harus dihilangkan dengan proses
degumming atau boil off, karena akan mengganggu penyerapan warna. Saat
ini sutra yang ada di pasaran adalah sutra import, sutra lokal, dan
sutra liar. Sutra import, yaitu kain sutra yang ditenun secara masinal
yang dikenal dengan sutra super T54, sutra super T56, Abote, Organdi,
Sifon, sutra kaca kotak, sutra salur yaitu kombinasi anyaman sutra super
dengan organdi, sutra krepe, sutra kembang batu yang anyaman desain
struktur dengan doby. Sutra lokal, yaitu kain sutra buatan dalam negeri
ditenun dengan ATBM antara lain sutra polos, sutra granitan yang anyaman
desain struktur dengan doby, sutra salur. Sutra liar, yaitu sutra yang
dibuat dari serat ulat sutra yang dibudidayakan secara liar. Ulat-ulat
sutra ini dibiarkan hidup di pohon mahoni, jambu mete, kedondong,
sehingga makanannya adalah daun-daun dimana mereka hidup. Jenis serat
yang dihasilkan dari ulat yang makanannya jambu mete atau daun kedondong
disebut criccula, berwarna kuning keemasan. Sedangkan serat yang
dihasilkan dari ulat yang makanannya daun mahoni disebut attacus,
berwarna cokelat. Warna-warna tersebut warna alami.
itulah beberapa kain
yang biasanya digunakan untuk bahan batik. Pemilihan bahan tergantung
untuk apa nanti kain tersebut digunakan. Pilihlah bahan sesuai kebutuhan
dan kualitas yang diinginkan.
Semoga Bermanfaat