Dalam kegiatan jahit menjahit keberadaan
jarum jahit memiliki peran yang cukup besar sebagai motor utama mesin
jahit. Dilihat dari bentuk dan ukurannya, masing-masing jarum jahit
didesain dengan fungsi dan tujuan yang berbeda. Untuk menghasilkan
jahitan yang rapi dan indah, pemilihan jarum jahit hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Meski kedengarannya sepele
namun kesalahan dalam memilih jarum jahit bisa mengakibatkan kerusakan
pada bahan serta menurunkan kualitas jahitan yang dihasilkan. Berikut
ini beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan jarum
jahit.
Sumber : http://tokoarsa.blogspot.com/
Mencocokkan Jarum Dengan Mesin Jahit
Berbeda dengan jarum jahit tangan yang
memiliki mata jarum pada bagian pangkalnya, jenis jarum yang digunakan
pada mesin jahit manual, mesin jahit semi otomatis, dan mesin jahit
otomatis memiliki mata jarum yang letaknya berdekatan dengan bagian
ujung jarum yang runcing.
Sumber : http://indogroupon.com/
Jenis jarum jahit yang digunakan pada
mesin obras dan mesin neci tentu berbeda dengan jarum jahit yang
digunakan pada mesin biasa. Begitu pula tipe jarum jahit yang digunakan
untuk mesin jahit berdinamo besar dengan tipe jarum jahit untuk mesin
yang berdinamo kecil. Untuk mesin jahit dengan kecepatan 4000 sti/min
atau antara 4000-5500 rpm, tipe jarum yang digunakan yaitu DB x 1,
sedangkan untuk mesin obras dengan kecepatan kurang lebih 7000 rpm
dibutuhkan jarum jahit bertipe DC x 27.
Sumber : http://www.epalstore.com.my/
Pilih Jarum Yang Berkualitas
Meski tidak seberapa mahal, namun
beberapa produk jarum jahit dengan merek ternama banyak dipalsukan dan
diedarkan dipasaran. Jadi pastikan untuk membeli jarum jahit ditempat
yang terpercaya dan sudah teruji kualitasnya.
Sumber : http://pojok-utak-atik.blogspot.com/
Sesuaikan Jarum Dengan Benang
Pemilihan jarum jahit hendaknya
disesuaikan dengan jenis benang yang akan digunakan. Untuk menjahit
bahan yang berukuran tebal dibutuhkan benang yang berukuran besar,
sehingga diperlukan jarum jahit dengan mata jarum yang besar untuk
meloloskan benang yang digunakan.
Sumber : http://www.coatsindustrial.com
Sesuaikan Ukuran Jarum Jahit
Selain kesesuaian benang dengan jenis
bahan yang akan dijahit, pemilihan jarum jahit yang sesuai dengan
ketebalan bahan juga perlu diperhitungkan. Untuk menjahit bahan tipis
seperti chifon dan satin gunakan jarum berukuran 9 dan 11, sedangkan
untuk menjahit bahan katun denan ketebalan medium gunakan jarum
berukuran 13 dan 14, sementara untuk menjahit bahan denim atau jeand
gunakan jarum berukuran 17 dan 18.
Sumber : http://www.kaskus.co.id/
Semakin halus jenis bahan yang dijahit
maka semakin kecil ukuran jarum yan gunakan. Sebaliknya, semakin tebal
jenis kain yan dijahit maka semakin besar ukuran jarum yang digunakan.
Untuk menjaga kualitas jahitan yang dihasilkan sebaiknya dilakukan
penantian jarum jahit setelah dipakai selama kuran lebih 10 jam.
Sumber : http://www.designby.vitarlenology.net/
Jarum jahit yang terlalu lama dipakai
ujungnya semakin tumpul sehingga dapat menghasilkan jahitan yang tidak
rapi, serta merusak bahan karena serat kain akan sering tertarik. Semoga
bermanfaat.