Pakaian
rajut yang dikenal secara luas oleh masyarakat dengan istilah knitwear,
merupakan salah satu item fashion abadi yang selalu diidentikkan dengan
musim dingin. Meski tidak diketahui secara pasti, namun banyak sekali
sumber yang menyebutkan jika seni merajut konon berasal dari peradaban
Mesir abad ke-19. Negara Mesir tidak hanya terkenal sebagai kota tertua
di dunia, namun dikenal juga sebagai pusat peradaban dunia di mana
pakaian-pakaiannya dibuat menggunakan teknik rajut.
Sumber : http://pondokniaga.net
Ada juga sumber lain yang menyatakan
jika teknik merajut banyak dikembangkan oleh bangsa Arab, untuk membuat
permadani. Ketrampilan merajut tersebut kemudian tersebar ke seluruh
dunia, mulai dari wilayah Tibet, Spanyol, hingga kawasan pelabuhan
Mediterania. Bahkan dalam kebudayaan yang berkembang di pesisir Inggris,
merajut menjadi sebuah keterampilan wajib yang diwariskan dari ibu ke
anaknya secara turun temurun.
Sumber : http://www.rinso.co.id
Di wilayah Norwegia terdapat tradisi
membuat sweater, jaket, atau cardigan dengan kombinasi warna yang unik
dan rumit yang lebih dikenal dengan rajutan fair isle. Sedangkan di
Indonesia sendiri keterampilan merajut banyak ditularkan oleh para noni
Belanda kepada wanita pribumi Indonesia pada masa penjajahan Belanda,
sehingga nama stik merajut tersebut lebih populer dengan breien.
Sumber : http://trendland.com
Sejak saat itulah para desainer
mulai melirik jenis bahan rajutan untuk membuat busana olahraga pada
musim dingin. Pada periode 1920-1930 bahan rajutan banyak dimanfaatkan
untuk sweater, jaket, vest, cardigan, hingga baju seragam untuk para
tentara Jerman saat Perang Dunia II.
Sumber : http://mariettesbacktobasics.blogspot.com
Barulah pada tahun 1950, pakaian dari
bahan rajut mulai mengalami banyak perubahan dari segi motif, desain,
dan tekstur. Corak yang ditampilkan dari sebuah tenunan rajut juga dapat
dibuat dalam bentuk rumit dan unik dari persilangan benang berwarna
warni.
Sumber : http://mamabee.com
Karakteristik pakaian rajut yang lentur
dan elastis, bisa dengan mudah menyesuaikan bentuk dan lekuk badan.
Tidak mengherankan jika pada perkembangannya, seni merajut banyak
diaplikasikan pada berbagai produk pakaian dalam, stocking, singlet,
tanktop atau boxer dan juga pakaian sexy lainnya.
Sumber : http://www.voguefabricsstore.com
Meski diciptakan secara khusus untuk
menghangatkan badan, pakaian dari bahan rajut juga kerap dikenakan oleh
masyarakat Indonesia saat menghadiri acara casual atau sekedar hangout.
Terlebih model baju dan bahan rajut yang digunakan cenderung lebih tipis
dan jauh lebih bervariasi, mulai dari dress rajut, blouse rajut, hingga
item fashion berbahan dasar rajut lainnya.
Sumber : http://favim.com
Semoga bermanfaat.