1
15+
Imelda Nanda
70 rbsuka79 rbpengikut
WhatsApp
Intro
Bekerja di Diskotik
Tinggal di Jakarta, Indonesia
Dari Lampung, Sumatra Selatan
Berpisah
Foto
Lihat Semua Foto
Posting Terkait
5 Langkah Mengoperasikan Mesin Jahit
10 Perlengkapan Untuk Menyulam
Desain Busana 3 Dimensi
Mendesain Busana Dengan Teknologi Komputer
Busana Dengan Motif Polkadot
4 Gaya Berbusana Untuk Kuliah
9 Item Fashion Yang Wajib Dimiliki Pria
Menentukan dan Memilih Mesin Jahit Sesuai Kebutuhan
Menjahit Dengan Tusuk Feston
Gesture Pada Desain Fesyen
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 6
Mengenal Kepribadian Dari Warna Pakaian
Macam-Macam Lengan Busana Wanita
8 Jenis Kerah Pada Kemeja Pria
7 Jenis Sulaman Penghias Kain
Makloon Dan CMT
Menggambar Pola Legging
Cara Mengukur Celana
Cara Memperbaiki Resleting Yang Rusak
Tips Memilih Jaket
Macam macam Model Baju Kerja Wanita
Kreasi Hijab Turban Untuk Pesta
Tips Memakai Hijab Kreasi Wanita Turki
Unsur Unsur Desain Busana
Cara Mengoperasikan Mesin Jahit
Prosedur Pengoperasian Mesin jahit Sesuai Standar Industri
Alur atau Hasil Jahitan pada Mesin Over Lock (Obras)
Fusing dan Bahan Pelapis
Daftar Istilah di Bidang Garment dan Fashions
Melakukan Pengukuran Badan
Macam-Macam Garis Leher
Macam-Macam Kain untuk Batik
Tips Simple Merawat Kain Katun
Tips Sederhana Merawat Kain Sutera
Tips Sederhana Merawat Kain Denim
Tips Merawat Kebaya: Kain Brokat, Tulle, Lace, dan Organdi
Tips Sederhana Merawat Kain Velvet
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 5
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 4
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 3
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 2
Pewarnaan Desain Sesuai Bahan / Kain: Bagian 1
Desainer Indonesia Yang Go Internasional Dengan Produk Lokal
Teknik Menjahit Drawstring Halter Dress
Bahan Pelapis Busana: Underlining (Lapisan Bawah)
Cara Memasang Lining Pada Busana
Fungsi Bahan Pelapis Pada Bagian Busana
Aplikasi Bis ban Pada Busana
Tehnik Membuat Pola / Draping
Jenis-Jenis Benang Berdasarkan Fungsinya
Memilih Busana Sesuai Warna Kulit
Tips Memilih Baju Cardigan
Mengungkap Kepribadian Wanita Dari Sepatunya
3 Jenis Sweater Pria untuk Tampil Stylish
7 Tips Memilih Sweater
9 Cara Memilih Garis Leher Sesuai Bentuk Tubuh
8 Cara Memilih Rok Sesuai Bentuk Tubuh
8 Jenis Kain Untuk Membuat Blouse
7 Jenis Kain Untuk Membuat Celana
7 Model Celana Berdasarkan Panjangnya
2 Jenis Pakaian Adat Suku Dayak Dari Kulit Kayu
7 Jenis Kain Untuk Membuat Gamis
9 Jenis Kain Untuk Membuat Blazer
9 Jenis Bahan Pakaian Pria
6 Jenis Kain Tekstil Untuk Membuat Pashmina
5 Jenis Kain Tekstil Untuk Membuat Kebaya
8 Bagian Penting Pada Kemeja Pria
9 Item Fashion Yang Wajib Dimiliki Wanita
5 Jenis Kain Untuk Membuat Body Cover
10 Komponen Pada Mesin Jahit
4 Jenis Mesin Obras
6 Langkah Mengoperasikan Mesin Obras
Tips Memilih Bros
Busana Muslim Gaya Inggris
4 Tips Memilih Jarum Jahit
Konsep Dasar Menghias Kain
4 Manfaat Penggunaan Inner Hijab
6 Jenis Inner Hijab
Tips Menyimpan Jarum Mesin Jahit
Hubungan Pola Dan Ukuran Badan
Perbedaan Berbagai Metode Pembuatan Pola
Cape
8 Jenis Kain Untuk Membuat Rok
Membuat Celana Ombre
6 Produk Fashion Indonesia Yang Terkenal di Luar Negeri
Memilih Busana Sesuai 4 Kategori Usia
7 Item Modis Untuk Wanita Bekerja
Jumper Dress
6 Tips Berbelanja Kain Kiloan
Maxi Dress
Pakaian Tradisional Filipina
5 Tempat Belanja Kain di Jakarta
5 Tempat Berbelanja Pakaian Murah di Jakarta
Fashion Accessories
8 Tips Memilih Tempat Kursus Jahit
Sejarah Kain Tenun di Indonesia
Keistimewaan Pakaian Sari Dari India
Sejarah Kain Motif Garis di Indonesia
Sejarah Pakaian Rajut di Indonesia
Standar Ukuran Internasional Busana Wanita
Standar Ukuran Internasional Pakaian Pria
6 Label Denim Terkenal di Dunia
6 Macam Pola Rajutan Kain Pada Bahan Kaos
7 Jenis Resleting Berdasarkan Bahan Baku Pembuatannya
8 Jenis Kain Untuk Membuat Sprei
4 Macam Dress Wanita Berdasarkan Panjangnya
4 Jenis Dress Wanita Berdasarkan Bentuk Potongannya
7 Jenis Kain Sutra Untuk Membuat Pakaian
6 Jenis Kain Satin Untuk Pakaian
6 Jenis Mesin Jahit Untuk Membuat Jaket
5 Tahap Pembuatan Jaket Kulit Domba
Proses Pembuatan Kaos Promosi
Membuat Kaos Raglan
6 Macam Finishing Pada Bahan Kaos Distro
Peran Komputer Desain Bagi Perancang Busana
Software Untuk Membuat Pola Pakaian
Mendesain Baju Dengan Software EDraw Max
Membuat Pola Pakaian Dengan Penggaris Pembentuk
5 Jenis Dress Wanita Sesuai Garis Pinggangnya
8 Jenis Kain Untuk Membuat Gaun Pengantin
Tips Memilih Celana Legging
Tips Merawat Celana Legging
4 Macam Dress Wanita Berdasarkan Lipatannya
Desain Gamis Cantik dan Syar'i
Tips Memilih Baju Anak
Konsep Dasar Pecah Pola Busana Wanita
Resleting / Ziper
Variasi Model Kebaya Modern
Bahan Lapisan Pakaian, Lining / interlining
Imelda Nanda
1 hari·

Prosedur Pengoperasian Mesin jahit Sesuai Standar Industri

Untuk melakukan pekerjaan penjahitan, maka diperlukan pengetahuan dalam mengoperasikan mesin-mesin penjahitan sesuai dengan standar persyaratan di industri.

  1. Prosedur Menghidupkan Mesin Jahit
    • Menyalakan stop kontak
    • Menyalakan mesin pada posisi ON
    • Ketika akan meng-ON-kan mesin, posisi kaki kanan mengerem pedal, maka akan terdengar suara dengungan mesin, bila tidak terdengar maka lakukan cek kembali pada motor. Apabila keluar angin berarti mesin dalam keadaan benar untuk menjahit.
    • Apabila mesin tidak berbunyi atau tidak mengeluarkan angin, maka matikan mesin dengan segera (OFF) untuk menghindari mesin terbakar.
  2. Teknis Menjalankan Mesin Jahit
    Teknik ini digunakan untuk memeriksa kondisi mesin jahit (baik/tidak).
    • Lakukan pemeriksaan kondisi mesin, untuk mengetahui kondisi mesin.
    • Periksa apakah mesin dalam kondisi baik ataukah tidak.
    • Lakukan pemeriksaan pada jarum dan skoci, serta sepatu.
  3. Prosedur Menjalankan Mesin Jahit
    Prosedur ini dilaksanakan ketika mesin siap akan digunakan.
    • Menghandel mesin untuk jalan cepat (full speed), jalan sedang (½ full), jalan pelan.
    • Menjahit kain tanpa benang.
    • Mengatur langkah setikan antara 1 – 3 setikan secara berulang-ulang.
  4. Pemeriksaan pada Jarum dan Sepatu Mesin Jahit
    • Jenis-jenis jarum yang digunakan pada mesin jahit, yaitu :
      • DB x 1 (Mesin jahit jarum 1 (kepala jarum kecil))
      • DC x 1 (Mesin obras benang 3.4.5 (jarum paling pendek))
      • DP x 5 (Mesin lubang kancing (kepala jarum besar))
      • DP x 17 (Mesin bartack (kepala jarum panjang))
      • VO x 13 (Mesin kansai spesial (jarum serat badan melilit))
      • LW HT (Mesin sum (jarum bentuk U))
    • Cara memasang jarum pada mesin jahit
      Bagian-bagian dari jarum adalah sebagai berikut :
      Bagian-Bagian Jarum
      Sedangkan urutan pemasangan jarum pada mesin jahit adalah sebagai berikut :
      • Arah cekungan jarum berada di sebelah atas
      • Takeup mesin ada di posisi atas
      • Sekrup dikendurkan
      • Jarum disesuaikan arah dan masukkan pada posisi lubang jarum sampai mentok
      • Kencangkan sekrup sampai benar.
    • Jenis-jenis sepatu yang digunakan di industri garmen
      Jenis-jenis sepatu yang umum digunakan di industri garmen adalah sebagai berikut :
      • Sepatu standar
      • Sepatu stik kanan
      • Sepatu stik kiri
      • Sepatu stik sebelah kanan
      • Sepatu resliting/ziper
      • Sepatu sebelah kiri
      • Sepatu garpu
    • Cara memasang sepatu pada mesin jahit
      Urutan memasang sepatu pada mesin jahit adalah sebagai berikut :
      • Posisi mesin dalam kondisi mati
      • Takeup mesin berada di atas
      • Kendorkan baut pengikat dengan screw driver
      • Pasang sepatu sesuai posisinya, kencangkan kembali baut pengikat
      • Cek kesesuaian posisi sepatu dengan pelat lubang jarum. Atur kembali bila belum tepat.
  5. Pemasangan Benang pada Mesin Jahit
    Setelah jarum terpasang dengan baik, selanjutnya pemasangan benang dapat dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
    • Tarik ujung benang dari cones yang berada di penyangga benang.
    • Masukkan ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang pertama dan kedua.
    • Ujung benang dimasukkan pada tension, jalur benang, takeup dan pengaman benang yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum).
    • Benang dimasukkan pada lubang jarum sesuai dengan arah cekungan benang.
  6. Pemeriksaan Spool dan Skoci pada Mesin Jahit
    • Pemasangan spool dan benang
      • Memasang cones benang di tiang pertama (tiang cone)
      • Ujung benang dimasukkan ke penjepit benang dan sekaligus tension
      • Pasang bobin pada rumah bobin
      • Ujung benang dililitkan pada bobin.
    • Pemasangan skoci
      • Ambil skoci
      • Masukkan spool pada skoci
      • Ujung benang dililitkan pada kulit benang searah jarum jam
      • Sisa ujung benang ± 10 Cm
    • Bagian-bagian dan kegunaan bobin case/skoci
      Bobin Case/Sekoci
      Keterangan :
      1. Lubang jalan benang
      2. Bobin case
      3. Latch
      4. Tension spring
      5. Baut pengatur tegangan benang
      6. Celah untuk menyisipkan ujung benang dari bobin.
    • Pemasangan bobin case/skoci
      • Pegang ujung benang
      • Hentikan putaran bobin dengan tangan kiri
      • Masukkan benang melewati tension spring hingga terdengar bunyi klik
      • Buka tangan dengan latch
      • Masukkan bobin case ke dalam proses pengait, hingga terdengar bunyi klik
      • Tutup side plate
  7. Penggulungan Benang
    Penggulungan benang dapat dilakukan pada saat menjahit. Ketika menggulung bobin sewaktu tidak menjahit, presser foot harus dinaikkan benang dari jarum dan naikkan pelatuk untuk mencegah benang kusut di sekitar palatuk.
    Bagian-Bagian Penggulung Benang
    Keterangan :
    1. Bobin winder spindle
    2. Pengantar benang
    3. Tension discs
    4. Trip latch
    5. Katrol
    6. Baut penyetel untuk mengurangi jumlah benang pada bobin
    7. Baut penyetel untuk pengisian benang pada bobin.
  8. Metode Penggulungan Benang
    Cara Menggulung Benang
    • Masukkan bobin kosong pada bobin winder spindle (1) dan tekan sampai tertahan.
      CATATAN : Tonjolan pada bobin harus tepat masuk dalam celah pada spindle.
    • Bawa bobin benang melewati pengantar benang (2) dan tension discs.
      CATATAN : Tension discs sebaiknya disesuaikan dengan jenis benang yang digunakan :
      • Benang halus, tegangannya lebih besar
      • Benang kasar, tegangannya berkurang
      • Benang sintetis mempunyai karakter cenderung untuk mulur kalau ditarik atau digulung terlalu ketat. Benang jenis ini memerlukan tegangan yang lebih kecil.
    • Lilitkan bagian atas benang ke sekeliling bobin beberapa kali dari sisi luar.
    • Tekan trip latch (4) dan katrol (5) akan menempel pada belt. Jika bobin sudah penuh, penggulung akan berhenti secara otomatis.
    • Jumlah benang yang digulung dapat disetel menggunakan baut-6. Untuk memperbanyak jumlahnya maka putar sekrup searah jarum jam, untuk mengurangi jumlahnya putaran sekrup berlawanan arah jarum jam.
      Hasil terbaik akan dicapai apabila bobin digulung hingga 4/5 dari kapasitas maksimal.
  9. Penggulungan yang Tidak Merata
    Benang digulung secara merata pada bobin seperti yang terlihat pada gambar (A). Jika gulungan terlalu banyak pada satu sisinya seperti pada (B) dan (C), sesuaikanlah dengan memindahkan tension bracket (7) ke kanan atau kiri.
    Bentuk Penggulungan Benang
    • Ke arah kanan jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kanan.
    • Ke atah kiri jika membutuhkan benang lebih banyak di sebelah kiri.
59
Beri komentar..
Komentar Emoji Tambahkan Kode @00 Sampai @99
Komentar Foto Cukup Letakan URL Gambar
Letakan Di ahir komentar.